Panglima Keamanan Keraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Bambang Fadli menegaskan mendukung penuh keputusan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. "Kami selaku Panglima Keamanan Keraton Kukar Ing Martadipura pada intinya bangga dan patuh sepenuhnya menjalankan titah dan keputusan Sultan Kukar Ing Martadipura XXI, H Adji Zainal Arifin, yang mendukung kepindahan IKN ke wilayah Kaltim," ujarnya di Tenggarong dalam keterangan yang diterima, Senin (16/5/2022). Panglima Keraton Kukar berharap kepindahan IKN Nusantara ke wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kukar akan melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal Kukar.
Warisan budaya tersebut di antaranya Tari Ganjur dan Tari Topeng, serta keberadaan cagar budaya Kraton Kukar Ing Martadipura. "Kami menjunjung tinggi semangat toleransi dan keragaman budaya di Kukar. Semoga pembangunan IKN Nusantara bisa memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kaltim, dan tetap menjunjung tinggi nilai nilai budaya Kraton Kukar Ing Martadipura," kata Adji Bambang Fadli. Tidak hanya dari kesultanan setempat, dukungan terhadap pembangunan IKN Nusantara di Kaltim juga dinyatakan Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) PPU.
Ketua IKAT PPU, Anthonius mengatakan, pembangunan IKN Nusantara merupakan sarana pemerintah meratakan pembangunan yang selama ini terkonsentrasi di Jawa. Anthonius yakin, dalam pelaksanaannya nanti, pembangunan tidak hanya di berlangsung di kawasan IKN Nusantara, tetapi juga di daerah daerah penyangga. "Tentu saja pembangunan IKN Nusantara akan membawa dampak positif, tidak hanya di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN tetapi juga di wilayah penyangga di sekitarnya. Karena tidak mungkin sebuah Ibu Kota bisa tumbuh bila tidak mendapat dukungan infrastruktur yang luas di sekitarnya," kata Anthonius.
Pembangunan IKN dan wilayah sekitar yang masif, lanjut Anthonius, akan bisa mengurangi ketimpangan pembangunan di daerah, baik dalam sektor infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga pariwisata. Anthonius juga berharap pemerintah memperhatikan pemberdayaan masyarakat lokal di Kaltim. Terutama dalam mewujudkan IKN Nusantara sebagai kota hutan yang canggih atau smart forest city.
"Konsep smart forest city ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Kalimantan, yang memang menginginkan ekosistem lingkungan hutan dijaga, dan kearifan lokal dilestarikan. Karena itu, masyarakat Kaltim layak dilibatkan di dalam proses pembangunan IKN Nusantara ini," ujar Anthonius.