Nasib pilu dialami seorang bocah perempuan berinisial SB (11) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Ia menjadi korban rudapaksa berulang kali oleh tetangganya sendiri. Tak hanya satu, dari pengakuan korban, ada enam pria yang melakukan rudapaksa terhadap dirinya.
Aksi bejat pelaku itu dilakukan sejak korban masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD). "Kejadiannya sudah lama sekitar 2021 lalu, namun kami baru menerima laporan pada Minggu (27/11/2022)," kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh, dilansir . Kejadian pilu yang dialami korban bermula saat ia bermain ke rumah salah satu terduga pelaku.
Saat itu, pelaku membujuk korban dengan menjanjikan sejumlah uang. "Awalnya SB ini bermain ke rumah seorang terduga pelaku." "Saat itu oleh pelaku, SB dibujuk dan dijanjikan sejumlah uang," jelasnya.
Saleh menjelaskan, kasus rudapaksa ini tidak dilakukan oleh satu orang, melainkan beberapa orang. Aksi bejat para pelaku itu dilakukan dalam waktu yang berbeda. "Ternyata beberapa orang tetangga lainnya juga melakukan hal yang sama terhadap SB dengan rentan waktu yang berbeda."
"Modusnya juga sama, SB dibujuk dan dijanjikan sejumlah uang dari terduga pelaku," ungkap Saleh. Dari keterangan korban, ia telah dirudapaksa oleh enam orang yang masih tetangganya. Kasus ini terungkap dari kecurigaan pemilik warung tempat korban jajan.
Pemilik warung curiga karena korban sering jajan dengan membawa uang banyak. Saleh menuturkan, saat jajan, korban kerap membawa uang pecahan Rp 50.000 sampai Rp 100.000, dilansir . Pemilik warung yang curiga sempat menduga korban mencuri ouang milik orang tuanya.
"Saat berbelanja di warung dekat rumahnya, pemilik warung curiga SB mencuri uang milik orang tuanya." "Pemilik (warung) kemudian bertanya kepada orang tua korban, kalau anaknya sering berbelanja di warung miliknya dengan membawa uang yang banyak," bebernya. Dari informasi itu, orang tua koran kemudian bertanya kepada anaknya asal uang yang digunakan untuk jajan.
"Setelah ditanya, dia mengaku dapat uang ini dari terduga pelaku setelah berhubungan badan," kata Saleh. Ibu korban yang tak terima kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Luwu. "Kasusnya masih kita dalami karena sudah lama dan terduga pelaku lebih dari satu orang," tandasnya.